Sebab, aku berkaca pada matamu
Menyisir satu-satunya rasa
Menjawab beribu-ribu tanya
Yang mengaduh pada semesta
Sebab, aku berkaca pada matamu
Perihal gundah yang mencapai titik jenuh
Baris-baris pilu yang membiru di bibir pantai
Juga seikat kesedihan yang terdengar parau
Sebab, aku berkaca pada matamu
Yang menyembunyikan semburat senja
Yang bersisian dengan kabar duka
Dan berpelukan dengan dinginnya air hujan
Sebab, aku berkaca pada matamu
Merajut detik-detik kesenangan
Membalut situasi dalam tawa
Menutup pintu-pintu keraguan
Sebab, aku berkaca pada matamu
Yang mengisi lembar harian dalam kotak impian
Yang menjawab ragu dengan pernyataan
Dan perihal rindu yang memiliki tempat berlabuh
Purwokerto, 20 Mei 2014. 18:08.
Bangun tidur, laperrr!
0 Comments
Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?