Pantai Gesing yang asing. Kesempatan tak kami lewatkan begitu saja ketika saya berkunjung ke Yogyakarta. Terkenal dengan deretan pantai di daerah Gunung Kidul, saya mencoba membujuk teman saya untuk mengantarkan ke pantai terdekat. Tak disangka, perjalanan itu membuahkan hasil yang begitu menakjubkan. Pantai Gesing dengan pasir putihnya mampu memesona saya hingga tahap “tak ingin pulang”.
Terletak di Desa Gilikerto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, pantai ini termasuk salah satu yang bisa dibilang cantik. Hamparan pasir putihnya juga tidak tanggung-tanggung. Keren banget!
Bicara soal pantai ini tentunya tak lepas dari perjalanan yang kami tempuh. Berangkat pukul 9 pagi, kami sudah pasti kesiangan. Bermain ke pantai tentu kurang bagus rasanya jika dilakukan ketika tengah hari bolong. Kami menyesali kenapa tidak berangkat sejak pagi. Ah, apa boleh buat, rasanya pemandangan secantik itu tetap saja membuat kami betah berlama-lama di Pantai Gesing.
Mengendarai motor menuju pantai ini bisa dibilang sangat lancar. Pemandangan perbukitan di sekitar jalan pun menambah syahdunya perjalanan kami siang itu. Penunjuk arah menuju pantai Gesing pun bisa dilihat dengan jelas, namun kami tak menemukan adanya penunjuk arah ketika hampir dekat di lokasi. Pasalnya, ketika sampai di pertigaan, terdapat spanduk yang tertempel di pohon beringin, tapi tak ada anak panahnya.
Pertigaan tersebut mengarah ke dua arah, ke kanan melalui jalanan aspal, yang ke kiri melallui jalan biasa dengan gapura seperti sebuah perkampungan. Dengan insting yang cukup, kami memutuskan untuk mengikuti jalan aspal dan akhirnya… kami kembali ke jalan semula. Kami sukses salah jalan dan tersasar!
Penasaran dengan jalan yang sebelumnya, kami berjalan lagi hingga ke pertigaan pohon beringin dan memilih jalur ke kiri melalui gapura. Barulah kami bisa sampai ke Pantai Gesing yang membuat kami penasaran. Untuk masuk ke pantai ini, kami hanya membayar Rp 5000,-/motor. Murah, bukan?
Nah, karena tiba di pantai sekitar pukul 11.30 siang, matahari sedang terik-teriknya. Segeralah kami mencari tempat berteduh di atas tebing, bukan di pinggir pantai. Sekalipun ingin menikmati suasana pantai, tapi panas matahari sungguh tak bisa terelakkan. Deretan kapal-kapal nelayan pun menambah semarak keindahan pantai. Beberapa pengunjung juga bisa menikmati sensasi air dengan berenang di pantainya.
Sesungguhnya, yang paling menakjubkan selain pasir putihnya adalah gradasi warna dari pantai hingga ke laut. Air di tepian pantai berwarna hijau cerah, kemudian hampir ke tengah menjadi biru muda, dan di ujung lautan menjadi biru tua. Sungguh sebuah pantai yang cantik dan membuat saya tak bisa berkata apa-apa lagi.
Tersedia pula warung makan di sekitar pantai untuk pengunjung yang merasa lapar. Untuk beribadah, tempat ini tampaknya maish kekurangan fasilitas. Ada ruangan yang bisa digunakan, namun tidak terawat dan airnya pun tidak ada.
Puas menikmati pemandangan pantai, kami memutuskan untuk pulang. Ingat jalan di pertigaan tadi? Kami memutuskan untuk mengambil arah berlawanan dengan jalan datangnya. Ternyata jarak belokannya sangat dekat sekali apabila kami mengambil arah kanan yang melalui jalur aspal. Sayangnya memang belum ada penunjuk jalan, sehingga kami kebablasan ketika awal tadi.
Finally, Pantai Gesing merupakan salah satu pantai yang recommended untuk dikunjungi. Semoga makin terkelola dengan baik.
Pernah diikutsertakan dalam Writing Competition TravelMate Western Australia by National Geograohic Indonesia. Sayangnya cuma lolos tahap pertama. :(
Pernah diikutsertakan dalam Writing Competition TravelMate Western Australia by National Geograohic Indonesia. Sayangnya cuma lolos tahap pertama. :(
0 Comments
Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?