Judul: Semangkuk Rendang di Negeri Paman Sam | Pengarang: Ryan Maulana | Penerbit: Universal Nikko | Tahun Terbit: 2018 | Tebal Buku: 430 hlm. | ISBN: 978-602-9458-24-4
BLURB
erjalanan hidup Adit sangat terjal. Kehilangan orangtua, adiknya menderita penurunan fungsi otak, cintanya ditentang, dan kuliahnya terancam karena persoalan biaya.
erjalanan hidup Adit sangat terjal. Kehilangan orangtua, adiknya menderita penurunan fungsi otak, cintanya ditentang, dan kuliahnya terancam karena persoalan biaya.
Cinta dan karir terkadang tak bisa seiring sejalan. Keluarga, kekasih, dan masa depan dipertaruhkan demi impian dan cita-cita. Adakah yang bisa menyatukan ketiganya dalam bingkai bahagia?
Temukan lika-likunya pada perjalanan hidup seorang Adit di Amerika yang meracik Rendang sebagai pemersatu ketiganya.
___
Cerita dari Tanah Minang ini sesungguhnya cerita yang kompleks. Mulai dari perjuangan, kasih sayang keluarga dan persahabatan, rasa sakit dari masa lalu, sampai dengan kisah cinta yang sedemikian rumitnya. Bab demi bab disuguhkan dengan detail sampai kadang saya lalui dengan penasaran tapi kadang juga membosankan.
Bercerita tentang Adit yang kuliah di kota Padang yang memiliki seorang adik di kampungnya bernama Hanif. Adit sedang menyelesaikan tugas akhir ketika teman-teman seangkatannya sudah nyaris lulus semua. Saat ia mengadakan seminar, ia banyak meminta adik kelas untuk datang ke seminarnya. Di waktu selanjutnya ia mendapatkan beasiswa ke luar negeri—Amerika—atas rekomendasi dosennya. Saya banyak berpikir di sini kenapa Adit yang lulusnya lama bisa dapat beasiswa ke luar negeri? Ya bisa saja sih, tapi kan kenaoa kalau dia pinter dia nggak menyelesaikan tugas akhirnya tepat waktu atau lebih cepat?
Alasannya mungkin karena Hanif. Adiknya ini memang tidak seperti orang normal lainnya. Hanif dititipkan oleh Adit ke saudara dekatnya di kampung bernama Mak Uwo. Adit jugalah yang harus kerja banting tulang demi menghidupi adiknya. Ya, ini masuk akal kalau disangkutpautkan dengan kenapa-Adit-lama-lulusnya.
Di beberapa bagian saya juga sering berpikir. Adit dan Hanif tidak berbeda usia begitu jauh. Adit yang usia kuliah sekitar 21 atau 22 tahun dan Hanif mungkin usia sekolah SMP atau SMP. Untuk rentang usia sedekat itu, apakah tidak aneh jika Adit berkali-kali menggendong Hanif—dengan pendeskripsian Hanif adalah pemuda dewasa? Ya, mungkin nggak aneh sih, tapi bagi saya kok aneh ya.
Adit juga punya sahabat bernama Taufan yang sudah lulus duluan daripadanya. Taufan ini orang kaya, sangat kaya bahkan. Sampai di awal cerita saya mengira Taufan ini Om-nya Adit karena sebegitu mudahnya minta tolong kepadanya. Ternyata Taufan memang sangat baik hati karena pernah berhutang budi diselamatkan nyawanya oleh Adit.
Tak cuma punya sahabat, Adit juga punya kekasih di kampungnya bernama Siti. Ia seorang anak Datuak terkemuka di kampungnya dan akan dijodohkan oleh Abahnya ini. Wah, kalang kabutlah si Adit. Padahal ia berniat akan meminang Siti setelah wisuda nanti.
Permulaan pengenalan rendang di buku ini sungguh sederhana. Ketika Adit dan Taufan pulang ke kampung, mereka berdua menemukan sisa bumbu rendang yang enak dan lezat. Ternyata oh ternyata itu buatan Hanif, adiknya Adit. Dari situ saya sampai mimpi memasak rendang dan jadi ingin makan rendang juga.
Perjalanan Adit menuju Negeri Paman Sam ternyata nggak mulus. Ia terkendala saat melakukan cek kesehatan sehingga harus menunda kuliah lanjutannya hingga sembuh. Petualangan pun dimulai ketika ia disponsori oleh salah seorang teman dari dokter muda yang dikenalnya saat desanya menjadi tempat Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa.
Dokter Uma namanya, ia memang salah satu dokter muda yang membantu tim kesehatan saat KKN berlangsung. Yang sedari awal juga sudah menampakkan ketertarikannya sama si Adit. Dari sini sudah bisa ditebak kisah cinta Adit akan berakhir dengan siapa. Meski di beberapa bab terakhir ada sesuatu yang tak terduga.
___
Perihal rendang, sistem penjualan rendang yang diusung Adit dan timnya di Amerika terbilang cukup menarik. Penulis memberikan ide dengan sentuhan teknologi yang keren banget menurut saya. Sistem Bloopy dan aplikasi Android yang bisa membuat pembeli mencium aroma rendang yang akan mereka beli. Keren banget, kan? Apa nggak makin ngiler tuh kalau lagi lapar?
Adit dan timnya sempat membuka bisnis skala rumahan yang menyajikan rendang. Sayangnya mereka tersandung kasus hak paten. Sehingga harus memutar otak kembali. Untungnya... resep rahasia masih di tangannya.
Untuk yang penasaran dan mau baca novel ini, boleh lho ikutan giveaway. Simak aturannya di bawah ini ya!
___
GIVEAWAY TIME.!
1. Follow akun Instagram saya di @afriantipratiwi dan akun penerbit Universal Nikko di @universalnikko , juga akun penulisnya di @ryanadammaulana (optional)
2.Tuliskan nama akun Instagram kamu sebelum menulis jawaban di kolom komentar ya
3. Yuk jawab pertanyaan berikut : Apakah kamu suka rendang? Sebutkan alasannya ya!
4.Giveaway ini berlangsung mulai 5 - 9 November 2018
Pemenang akan saya umumkan selambatnya pada 11 November 2018
Ada 1 (satu) eksemplar novel Semangkuk Rendang di Negeri Paman Sam bagi 1 orang komentator yang beruntung.
0 Comments
Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?