Foto: dok.pri milik Titis N |
Mendengar kata hutan, aku bisa merasakan betapa segar udara yang terhirup masuk ke paru-paru. Sebagai orang yang suka kalau diajak menjelajah hutan, aku mengamini bahwa hutan menjadi tempat tersembunyi sekaligus kehidupan bagi beberapa ekosistem di dalamnya. Jika ditanya soal hutan, apa yang ada di pikiran kalian? Apakah menyeramkan? Atau malah berpikir “Pasti tidak ada sinyal jika di dalam hutan”. Atau malah merasa senang sama sepertiku?
Hutan seperti tempat bercengkrama paling syahdu. Ketika sunyi, hutan menampilkan sisi terbaik dari miliknya yang tak ada tandingannya. Kadang, aku merasa tenggelam justru ketika berada di dalam hutan. Tenggelam dalam artian mampu menyelami diri sendiri sekaligus merasa erat dengan segala yang ada di dalam hutan, entah faunanya atau floranya. Hutan tidak cuma dipenuhi cerita mistis seperti yang kebanyakan orang pikir, hutan juga memiliki banyak keanekaragaman hayati.
Jadi, Apa Sebenarnya Hutan Itu?
Hutan secara definisi KBBI V berarti tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara orang). Dari definisi tersebut saja kita bisa membayangkan bahwa hutan bukan hanya menyoal pepohonan yang banyak, tetapi juga belantara, bagian yang tak dimiliki manusia sebagai kepemilikan.
Definisi lain yang disampaikan dari Peraturan Menteri Kehutanan Indonesia No. 14/2004 mengatakan bahwa “hutan didefinisikan sebagai suatu area lahan yang membentang lebih dari 0,25 hektar: dengan pepohonan yang tingginya lebih dari 3 meter pada waktu dewasa dan tutupan kanopi lebih dari 30%, atau pepohonan dapat mencapai ambang batas ini di lapangan.
Ternyata ada beberapa jenis hutan di Indonesia nih. Kalau dirunut satu-satu mungkin akan ada banyak, tapi kali ini aku mau coba bahas sedikit untuk beberapa jenis hutan tadi.
Hutan Adat
Secara garis besar, hutan adat merupakan hutan yang berlokasi di wilayah masyarakat hokum adat di Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meresmikan 9 Hutan Adat di Indonesia, beberapa di antaranya adalah Hutan Adat Marga Serampas di Jambi, Hutan Adat Ammatoa Kajang di Sulawesi Selatan, HUtan Adat Mana Pesangke di Sulawesi Tengah, dll.
Hutan Desa
Hutan Desa merupakan hutan milik negara yang dikelola oleh desa demi kesejahteraan desa. Contohnya seperti hutan desa di Kabupaten Kabu Raya, Kalimantan Barat.
Hutan Kemasyarakatan
Hutan Kemasyarakatan merupakan hutan negara yang dikelola oleh masyarakat dengan tujuan memberdayakan masyarakat sekitar agar tercipat kesejahteraaan.
Hutan Lindung
Hutan Lindung adalah jenis hutan yang sangat sering kita dengar. Merupakan kawasan hutan yang memiliki fungsi pokok untuk perlindungan sistem penyangga kehidupan, misalnya mengatur tata, mencegah banjir, mengendalikan erosi, dan sebagainya.
Hutan Konservasi
Hutan konservasi merupajan hutan yang dikelola dan biasanya menyuguhkan keindahan alam sebagai tempat wisata. Biasanya kita akan menemukan hutan konservasi pada kawasan Taman Nasional. Aku sendiri beberapa kali naik gunung dan baru menyadari bahwa hutan yang aku masuki adalah bagian dari hutan konservasi.
Hutan Tidak Hanya Sekadar Pepohonan
Apa yang kita lihat seringkali hanya sebatas permukaan. Sama halnya ketika mengetahui tentang hutan. Hutan biasanya dilihat hanya sebagai sekumpulan pepohonan, namun ternyata di dalamnya memiliki banyak keanekaragaman hayati dan berbagai ekosistem yang saling terkait antar makhluk hidup.
Seperti yang sering diajarkan di sekolah, hutan memiliki peran penting sebagai paru-paru dunia. Bagaimana tidak, hutan yang luasnya berhektar-hektar bisa menghasilkan jumlah oksigen untuk kebutuhan seluruh umat manusia. Kita bergantung secara langsung kepada hutan. Namun, belakangan area hutan sudah semakin menipis. Kalau tidak segera melakukan tindakan perbaikan hutan, bisa-bisa kita akan mati kehabisan oksigen karena tidak ada lagi sumber penghasil oksigen di dunia.
Menjaga hutan harusnya menjadi tugas setiap manusia. Sebagai bentuk pengingat diri, tanggal 7 Agustus kemarin diperingati sebagai Hari Hutan Indonesia. Salah satu organisasi di Indonesia, yaitu Hutan Itu Indonesia (hutanitu.id) mengajak kita untuk bersama-sama mengajak kiya menjaga hutan dan melestarikan hutan melalui program Adopsi Hutan.
Adopsi Hutan sendiri merupakan salah satu gerakan positif sebagai bentuk dukungan menjaga hutan secara gotong royong. Program ini dilakukan untuk membantu masyarakat penjaga hutan dengan cara mendonasikan dana melalui kitabisa.com. Dana hasil donasi tersebut nantinya akan digunakan lembaga masyarakat setempat untuk patroli hutan desa/adat atau kebutuhan lainnya yang berkaitan dengan masyarakat di sekitar hutan.
Menjaga hutan tentunya menjadi kewajiban kita semua mengingat kita hidup berdampingan langsung dengan hutan dan masih tetap bergantung dengan hutan. Aku sendiri masih tetap berusaha menjaga kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan di hutan ketika sedang naik gunung. Setidaknya, cara termudah untuk mencintai hutan adalah dengan memulainya dari diri sendiri.
Jadi, kapan ya jelajah hutan lagi?
3 Comments
Betul, hutan Indonesia merana dan menderita sekali :(
ReplyDeleteSedih banget memang kalo mengingat hutan udah semakin banyak dibabat :(
DeleteSaya tertarik sekali dengan artikel yang satu ini, terkadang hutan menjadi kriminal forest, yang hanya mementingkan secara 1 pihak tanpa memikirkan orang banyak, satu per satu hutan hilang dari peradaban dan menjadi sebuah lahan komersial, padahal tanpa kita sadari bahwa kita hidup bergantung dengan hutan, selain oksigennya yang bersih dan juga dapat mencegah berbagai macam bencana, satu lagi yang paling saya gak suka, sama orang yang berburu satwa yang di lindungi hanya untuk recehan rupiah. Upaya yang harus diperhatikan untuk kelestarian hutan adalah menjaga ekosistem didalamnya.
ReplyDeleteUntuk organisasi hutanitu(dot)id saya sangat mendukung. Mulai dari diri kita untuk saling peduli terhadap hutan.
Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?