Hai!
Apa kabar? Kali ini mau cerita sesukanya sembari mikir apa saja yang sudah dilakukan di 2021 yang berasa cepet banget padahal sama aja. Aku bahkan merasa 2021 tidak begitu memberikan kesan, walaupun memang ada banyak hal-hal yang harus disyukuri.
Tahun 2021 aku berganti pekerjaan dua kali. Januari di sebuah kantor yang baru sebagai anak probation dengan role yang bukan "aku banget". Rasanya hari-hariku kayak terjebak dengan hal yang nggak aku sukai. Tapi mengingat aku membutuhkan uang dan sudah terlanjur lepas dari pekerjaan sebelumnya, mau tidak mau aku harus mengambil pekerjaan ini dengan risiko. Walaupun, keluarga dan beberapa teman bilang, "Gajinya terlalu kecil bahkan untuk probation di Jakarta." Lagi-lagi, karena butuh uang, maka aku ambil saja untuk menyambung hidup.
Februari adalah bulan ter-absurd di hidupku. Bekerja dengan transportasi umum membuatku tidak aware dengan kondisi pandemi yang sedang marak. Tanpa terduga, ibu jatuh sakit, kemudian berturut-turut aku dan adik-adikku ikut serta. Covid-19 nyata adanya. Kami isolasi di rumah dan entah harus bagaimana. Pekerjaanku? Tentu saja terbengkalai dan tidak mampu kukerjakan. Ditambah kantor baruku itu tidak memberlakukan WFH.
Maret... aku dipecat. Karena sakit selama satu bulan dan ketika masuk kembali tidak terasa engage dengan pekerjaanku. Alasan pertama yang membuatku tidak merasa belong to this job is... it's not my passion. Aseek! Intinya aku nggak into the job karena memang bukan role yang bisa aku lakukan.
Tapi syukur alhamdulillah akhir Maret aku sudah mendapat gantinya. Bahkan nggak nunggu waktu lama, aku sudah masuk di kantor dengan jobdesc yang memang aku ingin.
April sampai Mei? Ada apa ya? Tidak ada yang spesial karena aku sedang berusaha beradaptasi dengan pekerjaan baru. Beradaptasi dengan banyak hal dan tidak berusaha untuk terlibat dengan apapun karena aku tidak ingin merasa tersakiti dengan banyak hal yang tidak sesuai harapan. Iya, setrauma dan setakut itu dengan ekspektasi sendiri kepada orang lain.
Juni... I met him. Hahaha. It was unpredictable moment in this year. Aku nggak tahu harus cerita apa tentang ini. Intinya aku bersyukur sekali bertemu dia walau awalnya ada banyak penyesuaian di sana sini. Sebab, sejak awal pun kami sudah menentukan arah dan tujuan.
Agustus sampai Oktober, tidak ada yang spesial selain sibuk bekerja dan mengerjakan banyak hal di luar pekerjaan. Capek, tapi ya mau bagaimana lagi. Aku butuh uang karena mau jadi sultan. Hahaha.
November sampai Desember adalah bulan terberat. Pekerjaan makin banyak. Anggota tim menyusut sampai akhirnya sisa aku dan leaderku saja. Sungguh berat. Bahkan yang tadinya aku hanya report ke leader, kali ini harus report langsung ke bos besar. Dari yang awalnya aku takut berhadapan bos besar, sekarang sudah mulai biasa saja bahkan bisa menimpali guyonan tidak lucu milik bos besar. Thanks to me~
Duaribuduadua nggak tahu akan ada apa. Harapannya semoga segalanya lebih baik, sehat dan segala yang sedang diupayakan juga bisa berjalan dengan lancar.
Sekian pokoknya. Selamat tahun baru!
0 Comments
Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?